LATIHAN KETERAMPILAN BARIS BERBARIS (LKBB)

 

Latihan Keterampilan Baris-Berbaris

 (LKBB)

 


 

 

PERATURAN BARIS-BERBARIS (PBB)

Menurut Samingan,dkk (2000:29),Peraturan Baris-Berbaris ialah peraturan untuk mengatur sekelompok orang dalam suatu barisan untuk melakukan gerakan bersama-sama secara tertib dan serempak baik gerakan ditempat maupun gerakan berjalan.

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan dilingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris-Berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri dilingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tatacara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI.

 

TUJUAN

Kegiatan Baris-berbaris memiliki tujuan sebagai berikut:

1.      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, persatuan, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.

  1. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
  2. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
  3. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
  4. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

 

ABA-ABA DALAM BARIS-BERBARIS

Macam-macam aba-aba dalam baris-berbaris sebagai berikut:

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

Ada tiga macam aba-aba yang digunakan yaitu:

1.      Aba-aba petunjuk

2.      Aba-aba peringatan

3.      Aba-aba pelaksanaan

 

1.      Aba-aba petunjuk

Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.

Contoh:

a.       Kepada Pemimpin Upacara-Hormat  – GERAK

b.      Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK

 

2.      Aba-aba peringatan

Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:

a.       Lencang kanan   – GERAK (bukan lancang kanan)

b.      Istirahat di tempat  – GERAK

 

3.      Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:

a.       Gerak

b.      Jalan

c.       Mulai

GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

Contoh :

1)      Sikap Sempurna

Aba-aba : Siap – GERAK

Pelaksanaannya :

Tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, dada dibusungkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari tangan menggenggam tidak terpaksa, mulut ditutup, dan pandangan lurus kedepan.

 

2)      Jalan ditempat

Aba-aba: Jalan ditempat – GERAK

Pelaksanakannya:

Gerakan dimulai dengan posisi badan tegak, lengan dirapatkan pada badan, mengangkat kaki kiri, lutut berganti-gantian diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju kebawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa, dan pandangan mata tetap kedepan.

 

3)      Istirahat

Aba-aba     : Istirahat ditempat – GERAK

Pelaksanaan :

Kaki kiri dibuka kesamping kiri, Kedua belah lengan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan di kepalkan dengan di lepaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengangan di lemaskan.

 

4)      Lencang Depan

Aba-aba : ” Lencang Depan – GERAK ”

Pelaksanaan :

Penjuru tetap sikap sempurna., Nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan ke depan. Lengan kanan lurus, tangan menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas, mengambil jarak atau satu lengan dan di tambah dua kepal. Pada aba-aba ”Tegak Gerak ”, semua dengan serentak menurunkan tangan kembali ke sikap sempurna.

 

JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

Contoh :

1)      Membuka/Menutup Barisan

Aba-aba : Buka barisan – JALAN

Pelaksanaan:

Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan kiri, sedang regu tangah tetap di tempat.

Catatan :

Membuka barisan gunanya untuk memudahkan pemeriksaan.

 

2)      Tutup Barisan

Aba-aba : Tutup Barisan – JALAN

Pelaksanannya :

Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.

 

3)      Maju Jalan

Dari sikap sempurna.

Aba-aba : Maju – JALAN

Pelaksanaan :

1.      Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.

2.      Langkah pertama dilakukan dengan melenggangkan lengan kanan ke depan 90°, lengan kiri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°.Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.

Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri.

 

4)      Langkah Tegap

Dari sikap sempurna

Aba-aba : Langkah Tegap – JALAN

Pelaksanaan :

Mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar setengah langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) dengan cara kaki dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90 0 ke depan dari 300 ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas.

 

5)      Langkah Ke Samping

Aba-aba : ….Langkah ke kanan/kiri – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kiri/kanan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

 

6)      Langkah Ke Belakang

Aba-aba : …….. Langkah ke belakang – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna.Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

 

7)      Langkah Ke Depan

Aba-aba : …….Langkah ke depan – JALAN

Pelaksanaannya :

Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ke depan mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah tegap dan dihentikan dan sikap seperta sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah.

 

8)      Ganti Langkah

Aba-aba : Ganti langkah – JALAN

Pelaksanaannya :

Gerakan dapat dilakukan pada waktu langkah biasa/tegap.Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah.Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan pada badan.Untuk selanjutnya disesuaikan dengan langkah baru yang disamakan.Kemudian gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan.

 

     MULAI : untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.

1)      Cara Berhitung

Aba-aba : Hitung – MULAI

Pelaksanaannya:

1.      Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.

2.      Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan.

3.      Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.

4.      Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.

5.      Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.

6.      Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan : LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA. Perubahan Arah (dalam keadaan berhenti)

 

2)      Berkumpul

Aba-aba : Bersaf Kumpul – MULAI

Aba-aba : Berbanjar kumpul – MULAI

Pelaksanaan :

1.      Pelatih menunjuk seseorang sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah, berlari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah.

2.      Setelah aba-aba pelaksanaan maka anggota lainnya berlari dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri.

3.      Penjuru melihat kekiri dan setalah lurus memberikan isyarat dengan kata LURUS dan setelah semua anggota mengambil sikap sempurna.

 

 

Nama :    Khovivah Nilva Satrina

Nim :                      A1D118018

Ruang :                                 R003

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

resensi legenda batu menangis

TATA CARA UPACARA SIAGA

Sandi Dalam Kepramukaan