resensi legenda batu menangis









Judul buku   : legenda batu menangis
Penyusun      : riri
Penerbit      : Educa Studio
Tahun          : 2018
Bahasa         : Indonesia

Pada zaman dahulu disebuah bukit yang jauh dari desa, tinggalah seorang ibu dan anak gadisnya yang sangat cantik jelita. Namun sayang gadis itu mempunyai perilaku yang amat buruk. Ia sangat malas tidak mau membantu ibunya dalam pekerjaan rumah dan selalu membiarkan ibunya bekerja seorang diri. Dan kerjanya hanya bersolek tiap hari.Selain pemalas dia juga mempunyai sifat yang manja sekali. Segala permintaanya harus dituruti. Dan segala sesuatu yang dia inginkan harus dikabulkan, tanpa memperdulikan kondisi ibunya yang harus membanting tulang setiap hari untuk mencari sesuap nasi.
Suatu hari, si anak meminta kepada ibunya agar dibelikan sepasang perhiasan mahal, bedak dan sisir baru. Ia tetap mengiginkannya tanpa perduli meskipun ibunya tidak mempunyai uang. Hal itu membuat hati sang ibu merasa sedih.
Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desa untuk berbelanja. Letak pasar desa itu amat jauh, sehingga mereka harus berjalan kaki yang cukup melelahkan. Anak gadis itu berjalan melenggang dengan memakai pakaian yang bagus dan bersolek agar orang dijalan yang melihatnya nanti akan mengagumi kecantikannya. Sementara ibunya berjalan dibelakang sambil membawa keranjang dengan pakaian sangat dekil. Karena mereka hidup ditempat terpencil, tak seorangpun mengetahui bahwa kedua perempuan yang berjalan itu adalah ibu dan anak.
Ketika mereka mulai memasuki desa, orang-orang desa memandangi mereka. Mereka begitu terpesona melihat kecantikan anak gadis itu, terutama para pemuda desa yang tak puas-puasnya memandang wajah gadis itu. Namun ketika melihat orang yang berjalan dibelakang gadis itu, sungguh kontras keadaannya. Hal itu membuat orang bertanya-tanya.
Di antara orang yang melihatnya itu, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu, "Hai, gadis cantik. Apakah yang berjalan dibelakang itu ibumu?"
Namun, apa jawaban anak gadis itu ?
"Bukan," katanya dengan angkuh. "Ia adalah pembantuku !"
Kedua ibu dan anak itu kemudian meneruskan perjalanan. Tak seberapa jauh, mendekati lagi seorang pemuda dan bertanya kepada anak gadis itu.
"Hai, manis. Apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu?"
"Bukan, bukan," jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya. " Ia adalah budakk!"
Begitulah setiap gadis itu bertemu dengan seseorang disepanjang jalan yang menanyakan perihal ibunya, selalu jawabannya itu. Ibunya diperlakukan sebagai pembantu atau budaknya.

Pada mulanya mendengar jawaban putrinya yang durhaka jika ditanya orang, si ibu masih dapat menahan diri. Namun setelah berulang kali didengarnya jawabannya sama dan yang amat menyakitkan hati, akhirnya si ibu yang malang itu tak dapat menahan diri. Si ibu berdoa. "Ya Tuhan, hamba tak kuat menahan hinaan ini. Anak kandung hamba begitu teganya memperlakukan diri hamba sedemikian rupa. Ya, tuhan hukumlah anak durhaka ini ! Hukumlah dia...." Atas kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa, perlahan-lahan tubuh gadis durhaka itu berubah menjadi batu. Perubahan itu dimulai dari kaki. Ketika perubahan itu telah mencapai setengah badan, anak gadis itu menangis memohon ampun kepada ibunya.
" Oh, Ibu..ibu..ampunilah saya, ampunilah kedurhakaan anakmu selama ini. Ibu...Ibu...ampunilah anakmu.." Anak gadis itu terus meratap dan menangis memohon kepada ibunya. Akan tetapi, semuanya telah terlambat. Seluruh tubuh gadis itu akhirnya berubah menjadi batu. Sekalipun menjadi batu, namun orang dapat melihat bahwa kedua matanya masih menitikkan air mata, seperti sedang menangis. Oleh karena itu, batu yang berasal dari gadis yang mendapat kutukan ibunya itu disebut " Batu Menangis ".
Demikianlah cerita berbentuk legenda ini, yang oleh masyarakat setempat dipercaya bahwa kisah itu benar-benar pernah terjadi. Barang siapa yang mendurhakai ibu kandung yang telah melahirkan dan membesarkannya, pasti perbuatan laknatnya itu akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Buku ini cocok untuk dibaca pada semua umur, khususnya usia anak-anak. Selain untuk memperkenalkan cerita rakyat, buku ini juga berujuan untuk memberikan gambaran akan berbagi provinsi yang ada di indonesia.mdengan memperkenalkan budaya lewat cerita rakyat, diharapkan anak –anak dapat mencintai budaya sendiri. Dan juga pada setiap cerita terkandung moral yang dapat merangsang kecerdasan emosional dan spritual anak.
Bahasa yang digunakan penulis mudah untuk dipahami pembaca, khususnya untuk anak-anak. Buku ini juga menarik untuk dibaca anak-anak karena selain bahasa yang mudah dipahami buku ini juga dilengkapi ilustrasi atau gambar-gambar yang menarik untuk anak-anak.
Akan tetapi, buku ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti terdapat kesalahan dalam penulisan kata. Maupun tanda baca yang krang tepat.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TATA CARA UPACARA SIAGA

Sandi Dalam Kepramukaan